Laporan Hamdani dari Kota Semarang
Cuaca pagi Jumat, 8 Oktober 2021 di Kota Tangerang terasa hangat, tetapi sekelompok pesepeda atau goweser yang tergabung dalam komunitas Federal Tangerang dan Sekitarnya (FedTangs) terlihat tetap bersemangat mengayuh si dua pedal di seputaran Kota Semarang.
Ternyata kayuhan mereka hari itu bukan hanya sekedar gowes biasa, untuk melepas hobby dan berolahraga. Tapi juga mengusung misi suci nan mulia. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan ketua FedTangs Rai Zurka pada saya yang ikut serta bersama mereka.
"Gowes hari ini sambil membagi sarapan pagi kepada mereka yang kurang mampu, kita nanti sepanjang jalan akan memberikan satu kotak nasi kepada pengemis, orang jualan yang menggunakan sepeda, pemulung, juga petugas kebersihan," ujar pria yang mengaku pernah tinggal di Aceh enam tahun ini, ikut orangtuanya yang bertugas di Aceh di Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan FedTangs Semarang selama tiga bulan ini setiap hari Jumat, jadi Jumat berbagi, kami membagi 100 kotak nasi lengkap dengan lauk untuk sarapan, kepada mereka yang kurang mampu, sesuai dengan kriteria yang saya sebutkan di atas," lanjutnya.
Penulis (paling kiri) berfoto bersama para goweser Semarang yang tergabung dalam komunitas FedTangs (foto/Ist)
Hebatnya kegiatan tersebut bukannya mengandalkan bantuan dari pemerintah, tapi murni hanya mengandalkan donasi anggota FedTangs Tangerang yang berjumlah hampir 1000 orang.
"Iya, ini murni donasi dari rekan-rekan anggota FedTangs Tangerang,. Rekan-rekan memang sangat kompak. Saat ini saja sudah tersedia untuk 1000 kotak yang siap diedarkan, dengan harga per kota 15 ribu rupiah," ungkap pria yang sering disapa Om Raii ini.
Ungkapan Om Rai ternyata bukan isapan jempol, saya melihat sendiri bahwa yang tergabung dalam komunitas itu terlihat sangat kompak, meski mereka terdiri dari beragam profesi, juga lintas agama, seperti Hidajat Halim, S.Ag.,MM.Pd yang mengaku seorang Romo atau pemuka Agama Budha.
"Ya, penting saling membagi kebahagiaan, ketika orang lain bahagia, maka kita juga akan ikut bahagia," ungkap Hidajat Halim.
"Jadi judulnya ini adalah, gowes sehat dan berbahagia" lanjut pria yang masih terlihat enerjik di usia 52 tahun ini.
Narto (70) yang merupakan salah seorang pemulung kepada saya mengaku senang dan bersyukur dengan pemberian sarapan yang diberikan oleh komunitas FedTangs.
"Alhamdulillah, saya senang, semoga mudah rezeki," ujarnya lirih.
Dalam kegiatan itu, selain saya ikut pula Azwar yang juga merupakan goweser dari Aceh yang bergabung dalam komunitas Garugu Geutangen Club (GGC) Gandapura Kabupaten Bireuen, Aceh.
Kebetulan kami ke Kota Tangerang sama-sama sedang mengkuti sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Pendidikan Tinggi, di salah satu hotel di Kota Semarang.
Awal pertemuan dengan Om Rai yang merupakan ketua FedTangs karena di mediasi oleh Yudisthira atau biasa disapa Thomas atau Om Yudi. Om Yudi ini akhir tahun lalu pernah ke kilometer nol Sabang. Dalam petualangannya sempat singgah di markas komunitas sepeda yang saya dirikan, yaitu Goweser Matang Mountain (GMM) Bike community di Kabupaten Bireuen Aceh
Sementara menurut Om Rai pada saya, FedTangs Tangerang itu sudah berdiri sejak 2014 silam. Menaungi hampir 1000 anggota.
"FedTangs kami dirikan pada 2014 silam, ada sekitar 1000 anggotanya saat ini," pungkasnya. []