Bireuen - H. Mukhlis, A.Md., SH, yang akrab disapat Mukhlis Takabeya mengatakan, bahwa yang punya kemampuan lebih tak boleh hanya berdiam diri. Hal ini diungkapkan Ketua Golkar Bireuen ini saat memulai pembangunan rumah Fitri Yanti (30), janda lima anak, warga Desa Pante Ara, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Aceh Sabtu, (18/9/2021).
"Saya tergerak untuk membantu sesama. Kita yang punya kemampuan lebih tak boleh hanya berdiam diri melihat kondisi saudara kita yang kekurangan. Semaksimal mungkin akan kita bantu,” kata Mukhlis.
Informasi yang diterima juangnews.com, langkah awal renovasi gubuk tak layak huni yang sudah bertahun-tahun ditempati janda Fitri Yanti adalah dengan melakukan pengukuran rumah.
Alumni Jurusan Teknik sipil Politeknik negeri Lhokseumawe (PNL) ini mengisahkan, rumah yang terbuat dari pelepah rumbia berukuran 6×6 meter milik Fitri Yanti yang berprofesi sebagai petani ini sudah sangat tidak layak lagi ditempati, konon lagi janda ini mempunyai lima orang anak yang masih kecil dan ada yang masih sekolah.
H. Mukhlis, A.Md.,SH terlihat mengawasi proses pengukuran bakal pondasi rumah janda Fitri Yanti yang akan dibangun (foto/Ist)
"Sangat memprihatinkan kondisi rumah janda Fitri Yanti, apalagi ada anak-anaknya yang masih kecil dan masih bersekolah sebanyak lima orang," tutur Mukhlis yang baru selesai kuliah dan menyandang gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) ini.
Dikatakan Direktur Utama PT. Takabeya Perkasa Group itu, hari ini, pihaknya langsung melakukan pengukuran rumah serta pembelian berbagai kebutuhan material bangunan untuk segera dilakukan renovasi.
“Semua ini kita niatkan agar menjadi ladang amal untuk kita semua. Kita berharap nantinya Fitri dan anak-anaknya bisa menempati rumah yang lebih layak seperti masyarakat lainnya,” kata pria hitam manis ini.
informasi tambahan yang diterima media ini, bahwa sebelumnya, pada Kamis (16/9/2021) lalu, Mukhlis bersama rombongan telah berkunjung ke kediaman Fitri Yanti.
Dia memperoleh informasi jika Fitri Yanti, membesarkan lima orang anaknya seorang diri. Perempuan itu tinggal di sebuah gubuk reot yang dindingnya dipasang dari pelepah rumbia, dan anyaman daun kelapa. Sehingga politisi Golkar ini tergerak untuk membantu.
"Setelah melakukan survey awal kita tergerak hati untuk membantu, semoga bermanfaat," pungkas Ketua Alumni SMP Negeri 1 Matangglumpangdua ini. [Hamdani]