Irjen Napoleon Bonaparte (foto/cnnIndonesia)
Jakarta - Irjen Napoleon Bonaparte yang diduga menjadi pelaku penganiayaan terhadap Youtuber Muhammad Kecedianggap sebagai sosok 'bapak' di rumah tahanan Bareskrim Polri.
Hal itu disampaikan kuasa hukum Napoleon, Ahmad Yani. Dia mengklaim Napoleon merupakan sosok yang dihormati oleh tahanan lainnya dan dianggap sebagai pelindung dan pengayom. Hal ini sebagaimana dikutip media ini dari CNNIndonesia Rabu, (22/9/2021).
"Napoleon Bonaparte ini kan di-wongkan (diorangkan) dianggap Bapak, melindungi, mengayomi," kata Yani saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (21/9/2021) kemarin.
Menurut Yani, alih-alih melakukan tindak penganiayaan, Napoleon justru merupakan sosok yang akan mencegah tindakan kekerasan sebagaimana menimpa Youtuber Muhammad Kace. Ia mengklaim kliennya sosok jenderal humanis.
Menurut Yani, sosok Irjen Napoleon yang seperti itu bisa diketahui dari testimoni sejumlah tahanan di rutan Bareskrim lainnya seperti, tersangka kasus ujaran kebencian Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur, dan dua anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan, dan Anton Pramana.
"Justru Pak Napoleon Bonaparte itu adalah mencegah agar tidak terjadi yang namanya kekerasan," ujarnya.
"Napoleon Bonaparte ini adalah jenderal yang humanis. Itu bukan saya yang menyatakan, itu Syanganda Nainggolan, itu yang menyatakan Gus Nur yang pernah bersama-sama mereka di sana (rutan)," tambahnya.
Yani mengatakan Napoleon memang mengaku sangat marah atas tindakan penghinaan agama yang dilakukan oleh Muhammad Kace. Meski demikian, menurutnya, jenderal polisi bintang dua itu akan melakukan tindakan terukur.
Baca: Bareskrim: Irjen Napoleon Bonaparte Lumuri Wajah dan Tubuh Muhammad Kece dengan Kotoran Manusia
Adapun tindakan terukur itu, kata Yani, bisa saja dilakukan saat orang lain di tahanan berupaya melakukan kekerasan terhadap Muhammad Kace. Sebab, tindakan Youtuber itu bisa saja tidak hanya membuat masyarakat umum marah melainkan juga orang-orang di dalam tahanan.
"Yang orang marah itu kan tidak hanya di luar, tapi di penjara atau di tahanan pun banyak juga," kata Yani.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari Gus Nur dan tahanan lainnya, selama sepuluh bulan Napoleon agar tidak ada tindak pemukulan atau pun kekerasan di dalam tahanan.
Ia juga mengklaim Napoleon jarang keluar kamar, lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar tahanan untuk membaca, dan baru keluar saat diminta memberikan ceramah atau memimpin upacara.
"Napoleon itu betul-betul mengingatkan sesama jangan ada pemukulan, tindakan kekerasan. Makanya dia dianggap dibapakkan betul," ujarnya.
Sebelumnya, Irjen Napoleon diduga melakukan penganiayaan terhadap Youtuber Muhammad Kace yang sedang menjalani masa isolasi di rutan Bareskrim Polri usai ditangkap karena kasus penghinaan agama.
Adapun Napoleon telah dijatuhi vonis penjara 4 tahun karena menerima suap dari buron terpidana kasus korupsi hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan dalam menjalankan aksi penganiayaan itu, Napoleon dibantu oleh tiga narapidana lain.
Salah satu napi tersebut adalah eks Panglima Laskar Pembela Islam (LPI) yang juga pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Maman Suryadi. Sementara, dua napi lainnya merupakan tahanan kasus pidana umum.
Berdasarkan rekaman CCTV, mereka melakukan aksi itu pada tengah malam selama satu jam. Napoleon disebut masuk kamar Muhammad Kace pukul 00.30 WIB.
"Oleh NB kemudian korban dilumuri dengan tinja pada wajah dan bagian badannya," kata Andi
"Dari bukti CCTV, tercatat pukul 01.30, NB dan 3 napi lainnya meninggalkan kamar sel korban," tambahnya. [Hamdani/CNNIndonesia]